Bahasa Jawanya Malaikat
Penulisan kata yang salah
---------. (Penulisan kata disamping tidak dapat digunakan dan atau masuk dalam kategori typo, namun di beberapa daerah mungkin memiliki arti lain.)
Sebagian atau seluruh definisi yang termuat pada halaman ini diambil dari Kamus Besar Bahasa Jawa dan terjemahan langsung oleh konten kreator.
Bahasa jawa-nya Satu, dalam bahasa Jawa Ngoko Kasar dan Krama Alus!
Halaman ini menjelaskan tentang arti atau terjemahan kata Satu dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa Krama Halus dan Ngoko Kasar. Simak penjelasannya sebagai berikut;.
Bahasa Jawa Krama atau Jawa Halus biasanya digunakan ketika berbicara kepada orang tua atau orang yang lebih tua, misal ibu, orang yang baru kamu kenal atau atasan kerja. Namun kamu disarankan menggunakan bahasa ini agar di anggap sopan.
Contoh; Kula tumbas setunggal mawon Saya beli satu saja
Satu, dalam bahasa jawa krama, atau jawa halus, terjemahannya adalah Setunggal.
Bahasa Jawa Ngoko atau Jawa Kasar biasanya digunakan oleh seseorang pada seseorang lain yang seusia atau sudah dikenal dekat, misal teman, saudara. Jangan menggunakan bahasa ini kepada orang yang lebih tua, atau orang yang kamu hormati, karena kamu akan dianggap tidak sopan.
Contoh; Aku tuku siji wae Saya beli satu saja
Satu, dalam bahasa jawa ngoko, atau jawa kasar, terjemahannya adalah Siji.
Kesimpulannya, Satu dalam bahasa Jawa Krama Halus terjemahannya adalah Setunggal, sedangkan dalam bahasa Jawa Ngoko Kasar artinya adalah Siji.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
Bahasa jawa-nya Pinjam, dalam bahasa Jawa Ngoko Kasar dan Krama Alus!
Halaman ini menjelaskan tentang arti atau terjemahan kata Pinjam dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa Krama Halus dan Ngoko Kasar. Simak penjelasannya sebagai berikut;.
Bahasa Jawa Krama atau Jawa Halus biasanya digunakan ketika berbicara kepada orang tua atau orang yang lebih tua, misal ibu, orang yang baru kamu kenal atau atasan kerja. Namun kamu disarankan menggunakan bahasa ini agar di anggap sopan.
Contoh; Kula nyambut sedelo wae Saya pinjam sebentar saja
Pinjam, dalam bahasa jawa krama, atau jawa halus, terjemahannya adalah Nyambut.
Bahasa Jawa Ngoko atau Jawa Kasar biasanya digunakan oleh seseorang pada seseorang lain yang seusia atau sudah dikenal dekat, misal teman, saudara. Jangan menggunakan bahasa ini kepada orang yang lebih tua, atau orang yang kamu hormati, karena kamu akan dianggap tidak sopan.
Contoh; Aku nyilih sedilut wae Saya pinjam sebentar saja
Pinjam, dalam bahasa jawa ngoko, atau jawa kasar, terjemahannya adalah Nyilih.
Kesimpulannya, Pinjam dalam bahasa Jawa Krama Halus terjemahannya adalah Nyambut, sedangkan dalam bahasa Jawa Ngoko Kasar artinya adalah Nyilih.
Penulisan kata yang salah
Satungal, satunggal, shetunggal, shiji, sijji, suiji. (Penulisan kata disamping tidak dapat digunakan dan atau masuk dalam kategori typo, namun di beberapa daerah mungkin memiliki arti lain.)
Sebagian atau seluruh definisi yang termuat pada halaman ini diambil dari Kamus Besar Bahasa Jawa dan terjemahan langsung oleh konten kreator.
Malaikat Agung atau Penghulu Malaikat (bahasa Latin: Archangelus; bahasa Yunani: Αρχάγγελος, Arkanggelos) adalah malaikat yang berpangkat tinggi. Banyak agama meyakini keberadaan makhluk-makluk gaib dengan penggambaran yang mirip sekali dengan Malaikat Agung, tetapi istilah "Malaikat Agung" lazimnya berkaitan dengan agama-agama Abrahamik.
Istilah "Malaikat Agung" maupun "Penghulu Malaikat" adalah frasa yang digunakan sebagai padanan kata Yunani Αρχάγγελος, Arkanggelos, gabungan kata ἀρχι-, arki, yang berarti "penghulu" atau "ketua", dan kata άγγελος, anggelos, yang berarti "duta", yakni padanan Yunani untuk kata Ibrani, מַלְאָךְ, mal'ák, yang dapat diartikan sebagai "malaikat" maupun "duta".[1]
Mikhael, Gabriel, serta Rafael dikenal sebagai malaikat-malaikat agung dalam agama Kristen, Yahudi, dan Islam. Kitab Tobit—diakui sebagai bagian dari Alkitab oleh Gereja Katolik dan Ortodoks, tetapi dianggap apokrif di kalangan Protestan—meriwayatkan tentang Rafael, yang juga dianggap salah satu malaikat agung. Malaikat Agung Gabriel, Malaikat Agung Mikhael, dan Malaikat Agung Rafael dihormati dalam Gereja Katolik Roma yang memperingatinya setiap tanggal 29 September (sejak 1921 sampai 1969, Malaikat Agung Gabriel diperingati setiap tanggal 24 Maret, dan Malaikat Agung Rafael diperingati setiap tanggal 24 Oktober). Gereja Ortodoks Timur memperingati ketiga malaikat agung ini setiap tanggal 8 November (menurut penanggalan Julian, yang bertepatan dengan tanggal 21 November dalam kalender Gregorian). Malaikat-malaikat agung dalam agama Islam adalah Jibril (Gabriel), Mika'il (Mikhael), Israfil, dan Malak al-Maut. Kitab-kitab dalam khazanah susastra Yahudi, seperti Kitab Henokh, menyebut Metatron sebagai malaikat agung, berjulukan "yang tertinggi di antara para malaikat", meskipun tidak semua sekte dalam agama Yahudi mengakuinya.
Beberapa sekte Yahudi mengaku mengenal sekumpulan Tujuh Malaikat Agung, namun nama malaikat-malaikat dalam kumpulan ini berbeda-beda dari satu sekte ke sekte lainnya. Gabriel, Mikhael, dan Rafael selalu termasuk anggota kumpulan ini; nama empat malaikat lainnya berbeda-beda, tetapi kebanyakan memasukkan Uriel, yang termaktub namanya dalam Kitab Ezra II.
Naskah-naskah suci agama Majusi menyinggung tentang Enam Amesya Spenta Agung (Amesya Spenta secara harfiah berarti "Makhluk-Makhluk Abadi Yang Pemurah/Suci")[2] dari Ahura Mazda.
Semakin banyak pakar antropologi, teologi, dan filsafat yang meyakini bahwa ajaran agama Majusi memuat sari-sari kepercayaan purba akan malaikat-malaikat.[3]
Para Amesya Spenta dalam ajaran Majusi mirip dengan malaikat-malaikat agung. Masing-masing mendiami raga abadi yang berkarya di alam ragawi untuk melindungi, menuntun, serta mengilhami umat manusia, dan di alam rohani. Kitab Awesta membabarkan asal-muasal serta hakikat para malaikat agung atau Amesya Spenta ini.[3]
Demi menjaga keseimbangan, Ahura Mazda melakukan tindakan penciptaan yang pertama, memancarkan Roh Sucinya, Spenta Mainyu, Malaikat Agung Kebajikan. Ahura Mazda juga memancarkan dari dirinya enam Amesya Spenta, yang bersama-sama dengan Spenta Mainyu membantu penciptaan semesta alam ragawi. Selanjutnya ia memantau perkembangan enam belas negeri, masing-masing telah diresapi dengan kekuatan budaya tersendiri yang dirancang untuk mendorong terbentuknya populasi-populasi umat manusia yang berlainan satu sama lain. Para Amesya Spenta ditugaskan untuk menjaga tanah-tanah suci itu dan dengan dipancarkannya mereka, diyakini pula telah menghubungkan masing-masing populasi dengan Tuhan.[4]
Para Amesya Spenta (amesya berarti abadi & spenta berarti kecemerlangan dan kebajikan) sebagai sifat-sifat Tuhan adalah:
Malaikat dalam bahasa Ibrani adalah "malakh," artinya pesuruh atau pengemban amanat, karena para malaikat diutus Tuhan untuk melaksanakan berbagai tugas. Alkitab Ibrani menggunakan istilah-istilah seperti מלאכי אלוהים (malakhi Elohim; Malaikat Allah),[5] מלאכ י י (malakhi Adonai; Malaikat Tuhan),[6] בני אלוהים (b'nai elohim; putra-putra Allah), dan הקדושים (ha-q'dosyim; yang kudus) untuk menyebut makhluk-makhluk yang turun-temurun ditafsirkan sebagai para pesuruh surgawi. Istilah-istilah lain digunakan dalam naskah-naskah yang lebih kemudian, misalnya העליונים (ha-elyonim, yang ada di tempat tinggi, atau yang ada di puncak). Sesungguhnya para malaikat tidak lazim dijumpai dalam kitab-kitab kecuali dalam kitab-kitab yang ditulis lebih kemudian seperti Kitab Daniel, walaupun malaikat secara singkat dikisahkan dalam riwayat Yakub (yang, menurut beberapa tafsiran, bergumul dengan sesosok malaikat) dan Lot (yang mendapat peringatan dari para malaikat menjelang penghancuran Sodom dan Gomora). Daniel adalah tokoh Alkitab pertama yang menyebut malaikat dengan nama.[7] Oleh karena itulah secara luas diduga bahwa ketertarikan umat Yahudi pada para malaikat berkembang semasa pembuangan Babel.[8] Menurut Rabbi Simeon ben Lakisy dari Tiberias (230–270 Masehi), nama-nama tertentu bagi malaikat-malaikat dibawa oleh umat Yahudi sekembalinya dari Babel.
Tidak ada keterangan jelas mengenai malaikat-malaikat agung dalam naskah-naskah kanonik Alkitab Ibrani (Perjanjian Lama). Dalam Agama Yahudi pasca-Alkitab, malaikat-malaikat tertentu kelak memiliki arti penting tertentu serta memiliki kepribadian dan peranan tersendiri. Walaupun malaikat-malaikat agung ini diyakini berpangkat tinggi di antara bala tentara surga, tidak ada upaya untuk membuat suatu susunan hierarki. Metatron dianggap sebagai salah satu malaikat tertinggi dalam ajaran mistik Merkava dan kabala serta kerap bertugas sebagai juru tulis. Metatron disebut secara ringkas dalam Talmud,[9] dan tampil menonjol dalam tulisan-tulisan mistik Merkava. Mikhael, yang bertugas sebagai petarung dan pembela Israel (Daniel 10:13:KJV), dikagumi secara khusus. Gabriel diriwayatkan dalam Kitab Daniel (Daniel 8:15-17:KJV) dan secara ringkas disebut dalam Talmud,[10] dan banyak tulisan-tulisan mistik Merkava. Penyebutan terawal tentang para malaikat agung terdapat dalam karya-karya tulis yang berasal dari periode di antara penyusunan Alkitab Perjanjian Lama dan Alkitab Perjanjian Baru (misalnya, 4 Ezra 4:36).
Dalam Kabala ada sepuluh malaikat agung, masing-masing terkait dengan satu sefira: Metatron, Raziel (atau Jofiel), Tzafkiel, Tzadkiel, Kamael, Rafael, Haniel, Mikhael, Gabriel, dan Sandalfon. Bab 20 dari Kitab Henokh menyebut tujuh malaikat kudus yang berjaga-jaga, yang sering kali dianggap sebagai tujuh penghulu malaikat: Mikhael, Rafael, Gabriel, Uriel, Saraqael, Raguel, dan Remiel.[11] Riwayat Adam dan Hawa juga memuat daftar para penghulu malaikat: Mikhael, Gabriel, Uriel, Rafael, dan Yoel. Maimonides, filsuf Yahudi Abad Pertengahan, menyusun suatu hierarki malaikat Yahudi.
Perjanjian Baru beberapa kali menyebutkan tentang para malaikat, tetapi hanya dua kali menggunakan kata "penghulu malaikat", dalam 1 Tesalonika 4:16 ("Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit") dan Yudas 1:9 ("Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau!").
Dalam ajaran Katolik Roma, ada tiga malaikat agung yang disebutkan namanya:
Rafael sendiri menyatakan jati dirinya dalam Tobit 12:15 sebagai berikut: "Aku ini Rafael, satu dari ketujuh malaikat yang melayani di hadapan Tuhan yang mulia."
Kitab Ezra Keempat, yang menyebut-nyebut tentang Malaikat Uriel, pernah populer di Barat dan kerap dikutip oleh para Bapa Gereja, khususnya Ambrosius, tetapi tidak pernah dianggap sebagai bagian dari Kanon Alkitab Katolik.[12]
Tidak ada pengakuan resmi dari Gereja Katolik mengenai nama-nama malaikat dalam kitab-kitab apokrif, seperti Raguel, Saraqael, dan Remiel (Kitab Henokh), ataupun Izidkiel, Hanael, dan Kefarel (kitab-kitab sejenis).[13]
Tradisi Ortodoks Timur menyebut-nyebut tentang keberadaan "ribuan malaikat agung;[14] namun hanya tujuh di antaranya yang disebutkan namanya.[15] Uriel termasuk di antaranya, serta tiga malaikat yang sering kali disebut dengan nama Selafiel, Yegudiel, dan Barakhiel (malaikat yang kedelapan, Yeremiel, kadang-kala diikutkan pula sebagai malaikat agung).[16] Gereja Ortodoks merayakan Sinaksis Malaikat Agung Mikhael dan Kuasa-Kuasa Tanpa Raga lainnya setiap tanggal 8 November dalam Kalender Iulianum (21 November dalam Kalender Gregorianum). Hari-hari peringatan lainnya yang masih bersangkut-paut dengan malaikat agung di antaranya adalah Sinaksis Malaikat Agung Gabriel setiap tanggal 26 Maret (8 April), dan Mukjizat Malaikat Agung Mikhael di Kolose setiap 6 September (19 September). Selain itu, setiap hari minggu sepanjang tahun didedikasikan bagi para malaikat, dengan secara khusus menyanyikan kidung-kidung Mikhael dan Gabriel di gereja. Dalam ikonografi Ortodoks, tiap-tiap malaikat mempunyai representasi simbolis:[16]
Dalam kanon Alkitab Gereja Tewahedo Ortodoks Ethiopia, 1 Henokh menyebutkan Saraqael sebagai salah satu di antara malaikat-malaikat yang berjaga-jaga atas "roh-roh yang berdosa dalam roh." (20:7, 8).
Dalam Alkitab versi Protestan, tercantum nama-nama tiga malaikat: "Penghulu Malaikat Mikhael", Malaikat Gabriel, yang disebut "Gabriel" dalam Daniel 9:21:{{{ayat}}}, dan "Abadon" atau "Apolion" dalam Wahyu 9:11. Di kalangan Protestan, ajaran Anglikan dan Metodis mengakui empat malaikat sebagai penghulu malaikat: Penghulu Malaikat Mikhael, Penghulu Malaikat Rafael, Penghulu Malaikat Gabriel, dan Penghulu Malaikat Uriel.[17][18] Para penghulu malaikat ini diperingati setiap tanggal 29 September, yang disebut Michaelmas, dalam kalender Gereja Anglikan.[19] Penginjil Billy Graham pernah menulis bahwa dalam Kitab Suci, satu-satunya sosok yang secara eksplisit digambarkan sebagai penghulu malaikat adalah Mikhael dalam Yudas 1:9.[20][21]
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh meyakini bahwa "Mikhael" dan "penghulu malaikat" sebenarnya menunjuk pada Yesus. Mereka merujuk pada pendeta nonkonformis Matthew Henry yang mendukung pandangan ini.[22]
Saksi-Saksi Yehuwa, mengutip ayat 1 Tesalonika 4:16 yang menyebut-nyebut "seruan penghulu malaikat", juga meyakini bahwa Mikhael adalah nama lain untuk Yesus di surga.[23]
Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir (Gereja LDS) memaknai istilah penghulu malaikat sebagai "Malaikat Kepala",[24] Mikhael adalah satu-satunya pribadi yang disebut demikian dalam kanon LDS.[25] Diyakini bahwa ia adalah kepala segenap malaikat.[24] Ajaran Gereja LDS juga menyatakan bahwa Penghulu Malaikat Mikhael adalah manusia pertama, Adam.[26] Meskipun tidak ada makhluk lain yang dikenal sebagai "penghulu malaikat," Joseph Smith mengajarkan bahwa Malaikat Gabriel dikenal dalam kehidupan fana sebagai Nuh,[27] dan bahwasanya malaikat Rafael adalah sosok yang penting, sekalipun tidak pernah diidentifikasi sebagai salah satu nabi yang fana.[28]
Dalam Islam, malaikat-malaikat agung yang disebutkan namanya[29] dalam Al Qur'an meliputi:
Para praktisi okultisme kadang kala menghubung-hubungkan para penghulu malaikat seperti dalam Kabala dengan musim-musim atau unsur-unsur, atau bahkan dengan warna-warna tertentu. Dalam beberapa sistem upacara sihir berdasarkan Kabala, keempat-empat malaikat agung utama (Gabriel, Mikhael, Rafael, dan Uriel) diseru sebagai penjaga keempat penjuru bumi, atau keempat arah mata angin, dan warna-warna tertentu yang dikaitkan dengan mereka dihubung-hubungkan dengan macam-macam kekuatan sihir.[32] Lucifer atau Sataniel dalam tradisi-tradisi keagamaan Yahudi-Kristen, atau Iblis dalam Islam, dianggap sebagai malaikat agung oleh para penganut kepercayaan Satanisme dan banyak penganut kepercayaan non-Satanisme, tetapi non-Satanisme menganggapnya sebagai Si Jahat dan tersingkir dari rahmat Tuhan.
Dalam seni rupa, malaikat-malaikat agung kadang kala digambarkan bersayap besar. Malaikat-malaikat agung yang lazimnya ditampilkan dalam karya-karya seni rupa adalah Gabriel, Mikhael, Rafael, dan Uriel.[33]
Mantra dalam upacara kecil tolak bala pentagram berisi kata-kata "di depanku Rafael; di belakangku Gabriel; di kananku Mikhael; di kiriku Auriel (Uriel)..."[34]
Malaikat-malaikat agung digambarkan dalam banyak film dan serial TV.
Wikimedia Commons memiliki media mengenai